PTS (Peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan komputer pada pembelajaran melalui pelatihan TIK SDN Telaga Asih 06 Cikarang Barat Bekasi tahun 2015)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Sedangkan sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan
yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dengan adanya Globalisasi, kehidupan manusia menjadi lebih mudah, efektif,
dan hemat. Arus modernisasi dan globalisasi itu mempunyai banyak nilai positif
dan negatifnya. Segi positifnya, informasi yang didapat menjadi lebih cepat dan
akurat daripada masa-masa sebelumnya yang kebanyakan masih menggunakan
cara-cara manual. Selain itu, semua orang juga merasa senang apabila ikut serta
terhadap perkembangan zaman dan tidak mau dikatakan ketinggalan zaman. Globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di
dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.
Teknologi media komunikasi memang memberi kemudahan
dalam hidup. Manusia tidak perlu lagi membuang waktu, biaya dan tenaga yang
besar hanya untuk berkomunikasi dengan orang lain dimanapun mereka berada. Akan
tetapi, setiap hal atau benda pasti memiliki nilai positif dan negatifnya.
Dibalik semua keuntungan yang di dapat dari teknologi media komunikasi seperti
komputer.
Pada kenyataannya ada sebagian orang yang belum
memanfaatkan fungsi dari adanya komputer. Padahal sekarang ini hamper sebagian
besar pekerjaan maupun pendidikan bergantung pada komputer. Semua itu menuntut
setiap individu untuk dapat mengoperasikan kompuer sebagai konsekuensi hidup di
zaman serba canggih ini. Komputer sebagai media pembelajaran mulai diterapkan
pada dunia pendidikan.
Seorang guru mempunyai tugas sebagai
pendidik, pengajar dan pelatih bagi para siswanya, oleh karena itu guru
dituntut untuk memiliki berbagai macam kemampuan. Diantara kemampuan itu adalah
kemampuan mengembangkan diri secara profesional.
Sehingga pada akhirnya guru dituntut untuk melihat dan menilai kinerjanya.
Mengembangkan materi dan media pembelajaran yang bervariasi dan relevan dengan
menggunakan kompuer serta harus mampu mengembangkan model-model pembelajaran
yang sesuai dengan standar kompetensi mata pelajaran.
Guru merupakan salah satu pelaku yang
sangat penting dalam dunia pendidikan. Tugasnya adalah melaksanakan
pembelajaran sebagai upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Oleh karena itu kepala sekolah dituntut untuk dapat melakukan Penelitian
Tindakan Sekolah guna perbaikan proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh
guru di sekolah agar tujuan pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan harapan.
Proses belajar mengajar dapat berhasil apa bila dilaksanakan dengan maksimal.
Pada proses belajar mengajar di sekolah terdapat keterkaitan antara guru,
kurikulum serta sarana dan prasarana.
SDN Telaga Asih 06 memeliki tenaga
pendidik dan kependidikan antaralain 17 orang, 1 orang TU, kesemuanya itu terbagi
13 orang wali kelas dan 3 orang guru mata pelajaran. Guru-guru SDN Telaga Asih
06 pada umumnya memiliki komputer atau Laptop, tetapi mereka tidak mau
menggunakannya. Guru yang punya Laptop 16, yang bisa mengoperasikan laptop 13,
yang mahir menggunakan laptop 3 orang tapi tidak mau menggunakannya pada saat
proses belajar mengajar.
Pada saat observasi di kelas, umumnya
guru tidak menggunakan media pembelajaran yang efektif seperti menggunakan
komputer pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Secara umum kemampuan
guru dalam pengelolaan kelas cukup memadai namun metode dan media yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran belum tepat dan monoton. Sehingga
interaksi dan komunikasi yang dikembangkan dengan
peserta didik masih satu arah. Akibat yang timbul dari proses pembelajaran
tersebut adalah minat belajar siswa menjadi sangat rendah dan kurang memuaskan
di karenakan tidak menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Kondisi
inilah yang sangat memprihatinkan di sekolah. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan
diatas penulis tertarik mengambil judul “Peningkatan kemampuan guru
dalam menggunakan komputer pada pembelajaran melalui pelatihan TIK SDN Telaga
Asih 06 Cikarang Barat Bekasi”.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan di atas maka peneliti mengidentifikasi beberapa masalah antara lain :
1. Rendahnya minat guru menggunakan
media komputer pada pembelajaran di kelas!
2. Kesulitan apa yang di alami guru
dalam menggunakan media komputer !
3. Kurang kreatifitas guru dalam
penggunaan media komputer !
4. Apakah media komputer dapat
meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran ?
5. Adakah upaya meningkatkan
kemampuan guru dalam menggunakan media Komputer pada pembelajaran ?
C. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah penelitian ini, maka tidak semua
dibahas akan tetapi dibatasi pada hal “Peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan komputer pada pembelajaran
melalui pelatihan TIK SDN Telaga Asih 06 Cikarang Barat Bekasi”.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan masalah yang dikemukakan diatas,
masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut Adakah upaya untuk
mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan komputer pada pembelajaran
melalui pelatihan TIK ?
E.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian
tindakan sekolah adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan komputer
dalam pembelajaran, selain itu guru juga diharapkan pada saat proses
pembelajaran melalui pelatihan TIK dapat menggunakan media
yang tepat dan efektif dan menyenangkan bagi siswa.
Selain itu penelitian ini juga mempunyai
beberapa tujuan antara lain :
1. Untuk mengetahui peningkatan guru
dalam memanfaatkan komputer pada waktu proses belajar mengajar.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa pada pembelajaran dengan menggunakan komputer di SDN Telaga Asih
06 Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi.
F.
Manfaat Penelitian Tindakan Sekolah
Ada beberapa manfaat yang diharapkan
peneliti dengan melakukan kegiatan peneletian ini. Manfaat tersebut antara lain
adalah :
1. Agar siswa lebih aktif dan kreatif
dalam proses pembelajaran.
2. Memberikan motivasi belajar kepada
guru melalui proses belajar mengajar dengan menggunakan media komputer.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Peningkatan
Kemampuan Guru dalam Menggunakan Komputer pada Pembelajaran
1. Pengertian Guru
Profesi
guru sebagai pendidik dan pengajar menempati posisi yang sangat penting dalam
rangka membentuk dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,
sekaligus merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan yang harus berperan
serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional
sesuai dengantuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Di antara tuntutan
terhadap guru, ada satu hal yang penting dan perlu disoroti yaitu tentang
kompetensi profesional guru yang harus diperhatikan dan selalu ditingkatkan
kualitasnya.
Dalam
dunia pendidikan, guru adalah merupakan faktor vital dalam pelaksanaan
pendidikan, karena ia akan dapat memberikan makna terhadap masa depan anak
didik. Untuk mewujudkan semua itu, guru diberikan tugas dan tanggung jawab
terhadap keberhasilan pendidikan. Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 pada pasal 35 menyebutkan, Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok
yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
belajar, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas
tambahan (UURI, 2005:21).
Guru
adalah tenaga fungsional yang bertugas khusus untuk mengajar, mendidik, melatih
dan menilai hasil pembelajaran peserta didik serta efektifitas mengajar guru.
Tugas guru adalah profesional, maka dari itu diharapkan dapat melaksanakan
tugas dengan baik. Karena profesi itu pada hakekatnya status pernyataan atau
janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya pada status jabatan atau
pekerjaan dalam arti biasa, sehingga pernyataan yang dibuatnya baik bagi orang
lain juga baik bagi dirinya.
UU
No. 20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan, pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Undang-Undang
Guru dan Dosen Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
Undang-Undang
Guru dan Dosan No.14 Tahun 2005 Pasal 8 menyatakan, guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dari rumusan di atas
jelas disebutkan pemilikan kompetensi oleh setiap guru merupakan syarat yang
mutlak harus dipenuhi oleh guru. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh
setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya.
Selanjutnya
Pasal 10 menyebutkan empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
yakni (a) kompetensi
pedagogik, (b) kompetensi
kepribadian, (c) kompetensi sosial, dan (d) kompetensi profesional. Kompetensi
tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.
PP
No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan, pendidik
(guru) harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pada Kepmenpan No.
26/Menpan1989 tentang Angka kredit jabatan guru dalam lingkungan Depdikbud
pasal 1 (a) guru adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan
tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di
sekolah (Joni, 1992 : 86).
Suwarno
(2006 : 37) menyatakan Pendidik adalah orang yang dengan sengaja memengaruhi
orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Dengan kata
lain, pendidik adalah orang yang lebih dewasa yang mampu membawa peserta didik
kearah kedewasaan.
Sardiman,
AM (2003 : 125) menyatakan
guru adalah salah satu komponen manusia dalam proses belajar-mengajar, yang
ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial
dibidang pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah satu unsur di bidang
pendidikan harus berperan serta secara aktif dalam menempatkan kedudukannya
sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin
berkembang.
Surya
(1992 : 161) menyatakan bahwa sebagai pendidik, tugas dan tanggung jawab guru
yang paling utama ialah mendidik yaitu membantu anak didik untuk mencapai
kedewasaan. Guru hendaknya mengenal dan memahami tingkat perkembangan anak
didik, sistem motivasi/kebutuhan, pribadi, kecakapan, kesehatan mental, dan
sebagainya. Tindakan yang bijaksana akan timbul jika guru benar-benar memahami
seluruh aspek pribadi anak didik.
Surya
(2004 : 95) menyatakan guru professional adalah guru yang memiliki keahlian,
tanggung jawab dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat.
Untuk itu hendaknya para guru yang telah memiliki kualifikasi kompetensi yang
memadai yang meliputi kompetensi intelektual, sosial, spiritual, pribadi, moral
dan professional.
Menurut
Tirtarahardj dan La Sula (2000 : 54) yang dimaksud pendidik ialah orang yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik.
Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program
pembelajaran, latihan, dan masyarakat/organisasi.
Guru
dituntut memiliki seperangkat dan keterampilan teknis mengajar, di samping
menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkannya. Guru sebagai pembimbing,
yaitu dapat menuntun anak didik dalam perkembangannya dengan jalan memberikan
lingkungan dan arah yang sesuai dengan tujuan yang di cita-citakan, termasuk
dalam hal ini ikut memecahkan persoalan-persoalan ataukesulitan-kesulitan yang
dihadapi oleh anak didik. Dengan demikian diharapkan dapat menciptakan
perkembangan yang lebih baik pada diri siswa, baik perkembangan fisik maupun
mentalnya.
Berkaitan
dengan kompetensi profesi guru, Sagala mengemukakan sepuluh kompetensi dasar
yang harus dimiliki guru, yaitu :
a.
menguasai landasan-landasan pendidikan
b.
menguasai bahan
pelajaran
c.
kemampuan mengelola program belajar mengajar
d.
kemampuan mengelola kelas
e.
kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar
f.
menilai hasil belajar siswa
g.
kemampuan mengenal dan menterjemahkan kurikulum
h.
mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan
i.
memahami prinsip-prinsip dan hasil pengajaran
j.
mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan
(Sagala, 2006 : 210).
Guru dapat mengembangkan kompetensinya
melalui belajar dari berbagai program pelatihan dari sekolah maupun dari luar
sekolah. Dengan demikian diharapkan guru akan mampu bersikap profesional dalam
proses pendidikan dan pengajaran di kelas. Karena itu, sekolah wajib menyediakan
pelatihan demi lahirnya guru-guru yang kompeten; sekolah wajib memiliki
manajemen pengembangan kompetensi guru. Artinya, program pelatihan itu
direncanakan, disusun, dilaksanakan,dan dievaluasi dengan baik. Singkatnya, sekolah yang baik
akan mengembangkan kemampuan guru-gurunya melalui pelatihan-pelatihan yang terprogram.
Bahwa
hakekat guru itu adalah a) sebagai agen pembaharuan, b) Pemimpin kelas, c)
Fasilitator, d) Bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar yang baik, e)
Guru menjadi contoh dalam kegiatan belajar mengajar, sebagai model dan
panutan/soko, dan f) menjunjung tinggi kode etik profesi.
Poerwadarminta
(Suparlan, 2005:13) menyatakan, guru adalah orang yang kerjanya mengajar.
Dengan definisi ini, guru disamakan dengan pengajar. Pengertian guru ini hanya
menyebutkan satu sisi yaitu sebagai pengajar, tidak termasuk pengertian guru
sebagai pendidik dan pelatih. Selanjutnya Zakiyah Daradjat (Suparlan, 2005:13)
menyatakan, guru adalah pendidik profesional karena guru telah menerima dan
memikul beban dari orang tua untuk ikut mendidik anak-anak.
Peran
guru sebagai sumber belajar merupakan peran yang sangat penting, sebagai sumber
belajar dalam proses pembelajaran hendaknya guru melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1.
Memiliki
bahan referensi yang lebih banyak dibandingkan dengan siswa.
2.
Guru
dapat menunjukkan sumber belajar yang dapat dipelajari oleh siswa yang biasanya
memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata siswa yang lain.
3.
Guru perlu malakukan pemetaan tentang
materi pelajaran misalnya dengan menentukan mana materi inti (Core), yang wajib dipelajari siswa, mana
materi tambahaan, mana materi yang harus diingat kembali karena pernah dibahas,
dan lain sebagainya (Sanjaya, 2006 : 20-21).
2. Pengertian Komputer Pada
Pembelajaran
Istilah
komputer mempunyai arti yang
luas dan berbeda
untuk orang yang
berbeda. Kata komputer (computer) berasal
dari bahasa latin computare yang
berarti menghitung. Berikut beberapa pengertian komputer (Sutarman,
2009) adalah sebagai berikut:
a. Menurut buku Computer Annual (Robert H. Blissmer), Komputer adalah suatu alat
elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut : Menerima
input, Memproses input tadi sesuai dengan programnya, Menyimpan
perintah-perintah dan hasil dari pengolahan, Menyediakan output dalam bentuk
informasi.
b. Menurut buku Computer Today (Donald H. Sanders), Komputer adalah sistem
elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan
diorganisasikan agar secara otomatis menerima dan menyimpan data input,
memprosesnya, dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah
instruksi program yang tersimpan pada memori.
c. Menurut buku Computer Organization (V.C. Hamacher, ZG. Vranesic, S.G. Zaky)
Sardiman, (2002:16) menyatakan bahwa
media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut :
1. Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalisasi (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan).
2. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Dengan
menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif anak didik.
Penguasaan ketrampilan
menggunakan komputer dikategorikan dalam beberapa bagian, antara lain :
a. Penguasaan
sistem operasi komputer, contohnya Windows
b.
Pengolahan dokumen, contoh: Microsoft Word
c.
Pengolahan data administrasi, contoh: Microsoft
Excel
d.
Pembuatan media pembelajaran, contoh:
Microsoft Power point
e.
Pengeksplorasian internet: browsing,
searching, email dan blogging.
Komputer (Wikipedia.org) adalah alat yang dipakai untuk
mengolah data
menurut prosedur
yang telah dirumuskan. Kata Komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang
perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika,
dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal
mulanya, pengolahan informasi hampir
eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika,
tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan
matematika.
Definisi Komputer Menurut Para Ahli (likethisya.com), antara lain :
1.
Menurut: Donald H. Sanderes, 1985, Sanderes berpendapat, komputer
adalah sistem elektronik yang memiliki kemampuan memanipulasi data dengan cepat
dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan agar secara otomatis menerima dan
menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan
output di bawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi program
(OS/Operating System) yang tersimpan di didalam penyimpannya (stored program).
2.
Menurut: Robert H. Blissmer, 1985, Blissmer berpendapat, komputer
adalah suatu alat elektronik yang memiliki kemampuan melakukan beberapa tugas
seperti menerima input, memroses input, menyimpan perintah-perintah dan
menyediakan output dalam bentuk informasi.
3.
Menurut: Larry Long dan Nancy Long, Menurut Larry dan Nancy, komputer
adalah alat hitung elektronik yang bisa menginterpresentasikan serta
melaksanakan perintah program berupa input, output, perhitungan, dan
operasi-operasi logik lainya.
4.
Menurut: Elias M. Awad, Awad mengungkapkan, komputer ialah
sebuah alat hitung yang dapat memproses data agar dapat disajikan dalam bentuk
data digital dan data analog.
5.
Menurut: William M. Fuori, Fuori berpendapat, komputer adalah
suatu alat pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat,
termasuk perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari
manusia.
6.
Menurut: Williams, Sawyer, Sedangkan menurut Williams dan
Sawyer, komputer adalah mesin multiguna yang dapat diprogram, yang menerima
data (fakta-fakta dan gambar-gambar kasar) dan memproses atau memanipulasinya
ke dalam informasi yang dapat kita gunakan
B. Pelatihan TIK
Terdapat banyak pengertian mengenai TIK atau Teknologi informasi dan komunikasi. Istilah Teknologi Informasi
Dan Komunikasi sudah sering digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan
ada sebagian orang yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu yang mengidentikkan
TIK itu dengan komputer atau internet saja. Akibatnya, setiap ada pembicaraan
mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan adalah
komputer atau internet.
Berikut ini Pengertian
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Menurut Beberapa Ahli (pengertianahli.com
: 2013 :07) sebagai berikut :
1. Menurut Eric Deeson: Teknologi informasi
dan Komunikasi adalah kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan,
mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri
sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.
2.
Menurut Puskur Diknas Indonesia: Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan
yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar
media
3.
Menurut Susanto: Teknologi
Informasi dan Komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu yang
digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data / informasi
maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat
berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.
Jacques Ellul (1967) mengartikan
teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki
ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991)
mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah
(Yusufhadi Miarso, 2004).
Dalam pelaksanaan pelatihan, diadakan
pengekplorasian fitur-fitur dalam software yang
telah dikenal guru yaitu software dalam
kelompok Microsoft Office untuk mengakomodasi kebutuhan
guru. Selama ini, software-software tersebut sebenarnya secara
umum telah biasa digunakan oleh guru, hanya mungkin kurang dimaksimalkan
pemanfaatannya.
Secara garis besar pelaksanaan pelatihan
adalah, materi optimalisasi fitur Microsoft
Word untuk pendukung proses pembelajaran, peserta pelatihan
diajak untuk mengeksplorasi fasilitas menu-menu utama dalam pengetikan dan
pengeditan naskan dokumen, pengetikan surat dan laporan dalam bentuk tabel
sederhana, serta latihan pengetikan naskah untuk soal ujian, materi
pengolahan data administrasi menggunakan Microsoft Excel yang
digunakan untuk mengeksplorasi cara memasukkan data nilai siswa, menjumlah,
mencari rata-rata, membuat ranking nilai, Kemudian
pemanfaatan Microsoft Power Point sebagai sarana pembuatan media
pembelajaran di sekolah dasar diperkaya dengan penyampaian teknik mengatur background,
obyek drawing, pengaturan dan kategori animasi.
C.
Kerangka
Berpikir
Teknologi media komunikasi memang memberi kemudahan
dalam hidup. Manusia tidak perlu lagi membuang waktu, biaya dan tenaga yang
besar hanya untuk berkomunikasi dengan orang lain dimanapun mereka berada. Akan
tetapi, setiap hal atau benda pasti memiliki nilai positif dan negatifnya.
Dibalik semua keuntungan yang di dapat dari teknologi media komunikasi seperti
komputer.
Guru dapat mengembangkan kompetensinya
melalui belajar dari berbagai program pelatihan dari sekolah maupun dari luar
sekolah. Dengan demikian diharapkan guru akan mampu bersikap profesional dalam
proses pendidikan dan pengajaran di kelas. Karena itu, sekolah wajib
menyediakan pelatihan demi lahirnya guru-guru yang kompeten; sekolah wajib
memiliki manajemen pengembangan kompetensi guru.
Kemampuan guru dalam menggunakan
komputer pada pembelajaran yaitu kemampuan seorang guru menggunakan suatu
alat untuk menggambarkan orang yang
perkerjaannya melakukan pengetikan atau perhitungan
aritmatika,
dengan alat
bantu yang dinamakan komputer.
Pelatihan TIK merupakan penguasaan
ketrampilan komputer dikategorikan dalam pendukung proses pembelajaran,
pembuatan media pembelajaran, pengolahan dokumen, pengolahan data administrasi,
dan pengeksplorasian internet.
Semakin baik peningkatan kemampuan guru dalam
menggunakan komputer, maka akan
baik pula pembelajaran melalui pelatihan TIK, sehingga diduga ada peningkatan kemampuan guru dalam
menggunakan komputer pada pembelajaran melalui pelatihan TIK SDN Telaga Asih 06
Cikarang Barat Bekasi.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka
berfikir diatas, maka penulis mengajukan hipotesis terdapat peningkatan kemampuan guru
dalam menggunakan komputer pada pembelajaran melalui pelatihan TIK SDN Telaga
Asih 06 Cikarang Barat Bekasi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Seting
Penelitian
1. Lokasi
Penelitian
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini
dilakukan di SDN Telaga Asih 06 Cikarang Barat yang berlamat di jalan Raya
Telaga Asih No. 25 Desa Telaga Asih Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi
Propinsi Jawa Barat.
2. Waktu
dan Lama Penelitian
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilakukan
oleh peneliti selama 4 (empat) bulan yaitu dari bulan Juli sampai dengan bulan
Oktober 2015 dengan 2 siklus kegiatan. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal
dan 24 Agustus 2015 dan siklus yang kedua dilaksanakan pada tanggal 24
September 2015.
B.
Subyek Penelitian
Subyek penelitan adalah guru kelas yang
ada di lingkungan SDN Telaga Asih 06 Cikarang Barat Kabupaten Bekasi yang
merupakan tempat penulis bertugas sehari-hari. Adapun jumlah guru kelas yang
dijadikan subyek penelitian adalah sebanyak 17 orang.
Alasan Peniliti memilih subyek
penelitian dikarenakan secara keseluruhan, guru pada umumnya memiliki kemampuan
penggunaan komputer yang sedang, sehingga perlu ditingkatkan lagi.
C.
Rancangan Penelitian
Langkah-langkah PTK yang Peneliti
laksanakan merupakan satu siklus yang terdiri dari empat tahap sesuai dengan
langkah-langkah PTK yang dikemukakan oleh Wardhani (2008), yaitu merencanakan
perbaikan, melaksanakan tindakan, mengamati (observasi), dan melakukan refleksi.
Sesuai dengan langkah-langkah PTK maka
pada tahap awal, Peneliti mempersiapkan materi yang akan disajikan, menyusun
perencanaan pembelajaran komputer, serta menyiapkan alat dan media pembelajaran
yang sesuai. Setelah melalui tahap persiapan, Peneliti masuk ketahap tindakan
yang merupakan perbaikan pembelajaran yang dibagi masing-masing dalam dua
siklus. Dan prosedur selanjutnya Peneliti melakukan pengamatan, sedangkan
perosedur terakhir dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah melakukan
refleksi.
|
Gambar 3.1
Tahapan
Pelaksanaan PTK
Penelitian
ini dilaksanakan dengan dua siklus yang masing-masing memiliki empat tahapan
sebagai berikut :
1.
Perencanaan
Dalam
tahap ini guru mempersiapkan segala instrumen tes penggunaan komputer, lembar
wawancara, angket dan lembar observasi aktivitas guru.
2.
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini, kegiatan pembelajaran
diawali dengan guru. Guru
menuju ke ruang kompuer, kemudian menbuka materi Microsoft office dan mempraktekannya.
3.
Observasi
Dalam tahap observasi, peneliti mengamati perubahan
yang terjadi pada guru setelah melakukan atau mengoprasikan komputer apakah ada
peningkatan atau belum.
.
4.
Refleksi
Pada
tahap ini, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbagkan
atas hasil pekerjaannya dalam penggunaan komputer. Tahap refleksi dilihat dari
tahap pelaksanaan dan observasi, melalui tahap ini dirancang tindakan yang akan
diterapkan pada siklus berikutnya yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus terjadilah tahap perencanaan –
tindakan – observasi – refleksi.
D.
Instrumen
Penelitian
Adapun instrumennya adalah menggunakan
angket, lembar observasi, tes, lembar wawancara dan dokumen kegiatan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan melalui teknik observasi, angket, dan tes.
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara
langsung pada saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini bertujuan
untuk mendapatkan data tentang aktivitas guru selama kegiatan belajar
menggunakan komputer. Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti. Lembar
pengamatan ini sangat diperlukan dalam kegiatan refleksi sebagai upaya untuk
mengkaji keberhasilan dan
kegagalan pencapaian tujuan pembelajaran Komputer pada setiap putaran dan untuk
menentukan tindak lanjut dalam putaran berikutnya.
2.
Angket
Angket,
yaitu cara pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada
responden secara tertulis. Angket akan dipergunakan adalah angket tertutup,
artinya alternatif jawaban sudah disediakan oleh peneliti dan responden hanya
memilih salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya.
3.
Tes
Tes pemahaman konsep diberikan pada guru sebelum dan sesudah pembelajaran komputer berlangsung yang digunakan untuk mengetahui
pemahaman guru sebelum dan
sesudah pembelajaran menggunakan komputer.
4.
Lembar pengamatan aktivitas
guru dalam pembelajaran menggunakan Komputer
Selama
proses belajar-mengajar ataupun praktek di ruang komputer berlangsung aktivitas
guru diamati oleh peneliti serta mengisi lembar pengamatan aktivitas guru yang
telah disediakan sebelum kegiatan menggunakan komputer berlangsung. Isi lembar
pengamatan aktivitas guru terdiri atas beberapa aspek berikut:
a. Memegang
Mouse.
b.
Menggunakan
Keyboard.
c.
Cara mengoperasikan komputer.
d.
Membuka Aplikasi
Microsof Office.
e. Memulai
pengerjaan pengetikan.
F. Teknik Analisis Data
Teknik
Analisis data menggunakan angket diberikan kepada guru di setiap akhir
pembelajaran. Dari respon guru peneliti dapat menentukan perbaikan proses
pembelajaran menggunakan komputer berikutnya.
Data dari
angket tentang respon guru di analisis dengan menggunakan persentase (%), yaitu
jumlah guru yang memberi respon dibagi jumlah guru keseluruhan dikalikan 100%.
f
P =
--------- X 100%
n
Keterangan:
P = persentase respon guru
f = frekuensi kejadian yang muncul
n= jumlah guru keseluruhan
G. Indikator keberhasilan
Untuk
mengetahui peningkatan
kemampuan guru dalam menggunakan komputer pada pembelajaran digunakan analisis sederhana dengan persentase
(%). Indikator keberhasilan kemampuan guru dalam menggunakan komputer ditentukan sesuai dengan adanya
peningkatan guru dalam menggunakan komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional,
Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2005. UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, Jakarta: Depdiknas
Depdikbud. 1989, Undang-Undang
Repuplik Indonesia, No. 2 Tahun 1989 Tentang Pendidikan Nasional, Jakarta, Depdikbud
Joni. T.Raka, 1992, Pokok-Pokok
Pikiran Mengenai Pendidikan Guru, Dirjendikti Depdikbud
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.
Jakarta, Kencana.
Sagala, H. Syaiful. 2006, Administrasi Pendidikan Kontemporer,
Bandung, Alfabeta.
Sanjaya.
Wina, 2006, Stategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada Media
Sardiman, AM. 2004, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
Jakarta, Raja Grafindo Persada
Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta, Hikayat Publishing.
Surya. Moh. 1992, Psikologi Pendidikan, Bandung, IKIP Bandung
Surya. Mohamad. 2004, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran,
Bandung, Bani Quraisy
Suwarno. Wiji. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jogjakarta, Ar-Ruzz Media
Tirtarahardja. Umar dan La Sula. 2000, Pengantar Pendidikan, Jakarta, Reneka
Cipta
Wardhani,
IGAK.; Wihardit, 2008. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta, Depdiknas Universitas Terbuka
LAMPIRAN 1
Jadwal Penelitian
No.
|
Kegiatan
|
Januari
2015
|
Pebruari
2015
|
Maret
2015
|
April
2015
|
|||||||||||||
Minggu
|
Minggu
|
Minggu
|
Minggu
|
|||||||||||||||
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Pembuatan Proposal
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pembuatan Perangkat dan Instrumen
|
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pretes
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Siklus I
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Siklus II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
6
|
Penulisan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|
X
|
|
|
LAMPIRAN II
LEMBAR OBSERVASI
MENGAMATI KETERAMPILAN GURU
DALAM MENGELOLAH PEMBELAJARAN
No.
|
Indikator
|
Sasaran
|
1
|
Mengetahui bagaimana persiapan
pembelajaran guru
|
Guru
|
2
|
Mengetahui sarana dan prasarana
yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran
|
Guru
|
3
|
Mengetahui suasana pembelajaran
dalam kelas
|
Guru
|
4
|
Mengetahui suasana pembelajaran
dalam kelas
|
Guru
|
5
|
Guru mengetahui cara memegang
Mouse
|
Guru
|
6
|
Menggunakan
Keyboard.
|
Guru
|
7
|
Cara mengoperasikan komputer.
|
Guru
|
8
|
Membuka Aplikasi Microsof
Office.
|
Guru
|
9
|
Cara memulai pengetikan.
|
Guru
|
LAMPIRAN III
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
|
1.
Bacalah sejumlah
pernyataan di bawah ini dengan teliti.
2.
Anda dimohon
untuk memberikan penilaian
mengenai pembelajaran
menggunakan Komputer
3.
Anda dimohon
untuk memberikan jawaban
sesuai dengan keadaan
Anda
4.
Skor yang diberikan
tidak mengandung nilai jawaban benar-salah melainkan menunjukkan kesesuaian
penilaian Anda terhadap isi setiap pernyataan.
5.
Pilihan jawaban yang
tersedia adalah:
a.
STS = apabila Anda merasa Sangat Tidak Setuju
b.
TS = apabila Anda merasa Tidak Setuju
c.
R = apabila Anda merasa Ragu-ragu
d.
S = apabila Anda merasa Setuju
e.
SS = apabila Anda merasa Sangat Setuju
6.
Dimohon dalam
memberikan penilaian tidak ada pernyataan yang terlewatkan dan tidak akan ada
pengaruhnya terhadap status Anda sebagai Guru.
|
No.
|
Pernyataan
|
Pilihan Jawaban
|
||||
SS
|
S
|
R
|
TS
|
STS
|
||
1
|
Takut menggunakan komputer karena membuat kesalahan yang tidak dapat
saya perbaiki.
|
|
|
|
|
|
2
|
Merasa tidak mantap dengan kemampuan saya.
|
|
|
|
|
|
3
|
Menghindar komputer karena asing.
|
|
|
|
|
|
4
|
Takut menekan tombol yang salah.
|
|
|
|
|
|
5
|
Mengalami kesulitan dalam memahami aspek teknik komputer.
|
|
|
|
|
|
6
|
Tidak suka bekerja dengan komputer.
|
|
|
|
|
|
7
|
Takut mulai menggunakan komputer menjadi ketergantungan.
|
|
|
|
|
|
8
|
Tantangan dalam mempelajari komputer itu sangat menyenangkan.
|
|
|
|
|
|
9
|
Ingin menggunakan komputer dalam pekerjaan.
|
|
|
|
|
|
10
|
Belajar menggunakan komputer itu seperti mempelajari keterampilan baru.
|
|
|
|
|
|
11
|
Semakin banyak berlatih akan
semakin baik.
|
|
|
|
|
|
12
|
Merasa nyaman bekerja dengan komputer.
|
|
|
|
|
|
13
|
Hasil penilaian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel.
|
|
|
|
|
|
14
|
Malu dengan guru yang
lebih muda.
|
|
|
|
|
|
15
|
Membuat soal dengan
bantuan komputer.
|
|
|
|
|
|
16
|
Melakukan penilaian di
komputer.
|
|
|
|
|
|
17
|
Percaya bisa
mempelajari keterampilan komputer.
|
|
|
|
|
|
18
|
Percaya bisa memahami
istilah/kata yang berkaitan dengan
hardware komputer.
|
|
|
|
|
|
19
|
Pemanfaatan komputer
yang berlebihan akan dapat membahayakan kehidupan.
|
|
|
|
|
|
20
|
Komputer merupakan
suatu alat yang cepat dan efisien.
|
|
|
|
|
|
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAda pdf nya kak?
BalasHapus