Media Pembelajaran di Sekolah
Media
Pembelajaran di Sekolah
Latar Belakang
Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah
suatu proses komunikasi. Proses komunikasi (penyampaian pesan) harus diciptakan
atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar-menukar pesan atau
informasi oleh setiap guru dan peserta didik. Melalui proses komunikasi, pesan
atau informasi dapat diserap oleh orang lain. Untuk memudahkan
proses komunikasi, komunikator dapat menggunakan berbagai media sebagai
sarananya. Media merupakan salah satu sarana komunikasi yang dapat digunakan
oleh setiap orang, termasuk pendidik yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.
Media memiliki cakupan yang sangat luas. Namun,
pada bagian ini hanya media pembelajaran saja yang menjadi kajiannya. National
Education Association (NEA) dalam Sadiman, (2009) menyebutkan bahwa
media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatannya. Sadiman (2009: 7) sendiri menybutkan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Dalam konteks komunikasi, seorang pendidik atau
guru memerlukan media sebagai alat bantu untuk memudahkan seorang guru
mengomunikasikan pesan berupa materi pelajaran kepada siswa dengan harapan
proses komunikasi dapat berjalan baik dan sempurna sehingga siswa dapat
menerima pesan yang benar tanpa ada kesalahan. Oleh karena itu, peran media
sangat penting dalam proses pembelajaran karena penggunaan media dapat
memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan oleh seorang guru. Namun,
seorang guru juga harus mampu memilih, mendesain, dan menampilkan media sesuai
dengan perkembangan seorang anak dan dapat membuat anak merasa nyaman ketika
mengikuti proses pembelajaran.
1.
Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin dengan bentuk
jamaknya “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar”
yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa
ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Menurut Donald P. Ely
& Vernon S. Gerlach dalam Rohani (1997:2), pengertian media ada dua, yaitu
arti sempit dan arti luas. (a) Arti sempit, media itu berwujud grafik, foto,
alat mekanik, dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses, serta
menyampaikan informasi. (b) Arti luas, yaitu kegiatan yang dapat menciptakan
suatu kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baru.
Sementara itu, Briggs dalam Sadiman (2009) berpendapat
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar. Schramm (dalam Sudrajat, 2008) mengemukakan
bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
2.
Analisis Penggunaan Media
Setiap media yang digunakan dalam pembelajaran
tentunya tidak asal-asalan, tetapi perlu pertimbangan kesesuaiannya. Kesesuaian
penggunaan media dapat dilihat dari segi materi pelajaran yang diajarkan. Pembelajaran
bahasa Indonesia di SD merupakan hal yang memubutuhkan ketelatenan yang luar
biasa dari seorang guru, termasuk dalam memilih media pembelajaran. Kesesuain
pemilihan media akan berdampak positif bagi pembelajaran. Untuk belajar puisi
misalnya guru dapat memilih media audio-visual seperti VCD, begitu pula belajar menulis cerpen
guru dapat menggunakan media gambar baik yang bergerak maupun yang diam.
A.
Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat pendukung terlaksananya kreativitas belajar mengajar dalam
upaya kelancaran proses belajar dengan situasi yang kondusif. Adapun pemahaman
peserta didik dengan media memiliki fungsi:
1.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar
bukan merupakan fungsi tambahan. Namun, berfungsi sebagai alat
bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2.
Penggunaan media pengajaran bukan merupakan
bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.
3.
Media dalam pengajaran sifatnya integral
dengan tujuan dan isi pelajaran.
4.
Penggunaan media dalam pengajaran bukan
hanya sebagai hiburan yang digunakan hanya sekedar untuk melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
5.
Penggunaan media lebih diutamakan untuk mempercepat
proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan
guru.
6.
Penggunaan media dalam pengajaran
diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Selanjutnya,
Djamarah (2006:122) bahwa media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran
yang berfungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena
itu, penggunaan alat bantu tidak bisa digunakan sembarangan menurut kehendak
hati guru dalam upaya pelaksanaan pembelajaran berlangsung ketika aktivitas pembelajaran
dirungan kelas. Namun, harus memperhatikan dan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik agar tercapainya tujuan pembelajaran.
B.
Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Media
memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran di sekolah sebagai alat
pengembangan wawasan anak yang meletakkan cara berpikir konkret dalam kegiatan
belajar mengajar dengan memahami kondisi psikologis siswa, tujuan , metode, dan
kelengkapan alat bantu.
Fathurrohman
(2009) memberi gambaran lebih detail dari manfaat penggunaan media dalam proses
pembelajaran, (a) Menarik perhatian siswa, (b) Membantu untuk mempercepat pemahaman, (b) Memperjelas penyajian pesan agar tidak
bersifat verbalistis (dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan), (c) Mengatasi keterbatasan ruang, (d) Pembelajaran lebih komunikatif dan
produktif, (e) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan, (f) Menghilangkan kebosanan pada siswa dan
meningkatkan motivasi siswa.
Oleh
karena itu, penggunaan media hendaknya tidak asal-asalan untuk
pengembangan minat belajar anak. Namun, pemilihan media dapat memperjelas siswa
berpikir konkret sebelum mampu berpikir abstrak sehingga situasi dan kondisi
anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi, dan
kegairahannya dalam upaya tercapainya tujuan pembelajaran.
Mustikasari (2008) mengatakan (1) Penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamkan, (2) Proses pembelajaran menjadi
lebih jelas dan menarik, (3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, (4) Efisiensi
dalam waktu dan tenaga, (5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, (6)Media
memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, (7) Media
dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, dan (8) Mengubah
peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Dengan
demikian, media pembelajaran hendaknya berguna bagi anak didik dengan isinya
relevan dengan kurikulum yang berlaku disekolah tersebut meliputi apakah dengan
mengunakan media tersebut dapat diserap oleh anak didik dengan optimal serta
penyampaian tidak asing bagi anak didik sehingga efektif dalam pencapaian
hasilnya dalam perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor anak.
A.
Jenis-jenis Media
Pembelajaran
Secara umum, media bercirikan tiga unsur pokok, yaitu:
auditif, visual, dan gerak. Selain itu, media juga diklasifikasikan berdasarkan
sudut pandang yang dilihat, yaitu:
1.
Dilihat dari sifatnya,
media terdiri atas media auditif, media visual dan media audiovisual.
2.
Dilihat dari kemampuan
jangkauannya, media terbagi atas; (a). Media yang memiliki daya liput
yang luas dan serentak seperti televisi dan radio. (b). Media yang memiliki
daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film, slides, video dan
lainnya.
3.
Dilihat dari cara atau teknik
pemakaiannya, terdiri; (a). Media yang diproyeksikan seperti film,
slide, film strip, transparasi dan lainnya. (b). Media yang tidak
diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lainnya.
Rudy
Brets (dalam Sudrajat, 2008), mengidentivikasi ada tujuh klasifikasi
media, (1). Media audio visual
gerak, seperti: film suara, pita video, film tv, (2). Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, halaman suara,dan
sebagainya, (3). Audio semi gerak, seperti: tulisan jauh
bersuara, (4). Media visual bergerak, seperti: film
bisu, (5). Media visual diam, seperti: halaman
cetak, foto, microphone, slide bisu, (6).
Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio, (7). Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan
dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai
penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili
guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain
dan dikembangkan secara baik, fungsi itu akan dapat diperankan oleh media
meskipun tanpa keberadaan guru.
B.
Prosedur Pemilihan
Media Pembelajaran
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan media. Namun demikian, ada hal yang seragam bahwa setiap media
memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan memberikan pengaruh kepada
efektivitas program pembelajaran.
Fathurrohman (2009) menyebutkan terdapat prinsip-prinsip
yang digunakan dalam pemilihan media; (1) menentukan
jenis media yang tepat, yaitu sebaiknya guru memilih media yang sesuai dengan
tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan, (2) menetapkan subyek dengan tepat, yaitu perlu diperhitungkan apakah
penggunaan media sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik, (3) menyajikan media dengan tepat, artinya
teknik dan metode penggunaan media harus sesuai dengan tujuan, bahan, metode,
waktu dan sarana dan (d) menempatkan
media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.
Agar
media pengajaran yang telah dipilih sesuai dengan prinsip pemilihan, pemanfaat
media perlu juga memperhatikan faktor – faktor lain seperti: (a) Objektivitas,
yaitu pemilihan media harus digunakan untuk keperluan sistem belajar. (b)
Program pengajaran, yaitu isi maupun struktur materi yang disampaikan harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. (c) Sasaran program, yaitu media yang
digunakan harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak baik dari segi bahasa,
simbol yang digunaka maupun cara dan waktu penggunaannya. (d) Situasi dan
kondisi, yaitu situasi dan kondisi sekolah atau ruangan yang digunakan, baik
ukuran maupun perlengkapannya, kondisi anak didik yang mengikuti pelajaran. (e)
Kualitas teknik, yaitu rekaman suara atau gambar dan alat lainnya yang perlu
penyempurnaan sebelum digunakan.
C.
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Setiap
media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi
keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami berbagai
karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki guru dalam kegiatannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran.
Menurut
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (dalam Fathurrohman, 2009), bahwa media diperlukan
beberapa kriteria, yaitu; 1) ketepatannya dengan tujuan
pengajaran, yaitu media pengajaran dipilih berdasarkan tujuan-tujuan
instruktional yang telah ditetapkan, 2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran, yaitu bahan pelajaran yang
sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media
agar lebih mudah dipahami siswa, 3) kemudahan
memperoleh media, di mana media yang diperlukan mudah didapatkan dan mudah
dibuat oleh guru pada waktu guru mengajar, 4) keterampilan guru dalam menggunakan berbagai jenis media dalam proses
pengajaran sangat diperlukan, dan 5)
memilih media harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, di mana dalam
menyajikan grafik yang berbentuk data atau angka harus ditampilkan dalam bentuk
gambar atau poster, begitu juga dalam menyajikan diagram.
Oleh
karena itu, kriteria pemilihan media yang efektif dan efisien serta menyenangkan
tentu menjadi dambaan dan kebutuhan untuk pembelajaran, untuk mendapatkan media
tersebut diperlukan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan di antaranya
dalam pemilihan media sehingga dapat digunakan dalam semua situasi, semua
karakteristik siswa dan semua mata pelajaran. Namun, media sifatnya kondisional dan
kontekstual sesuai serta media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman yang dimiliki para siswa yang disajikan dapat melampaui batasan
ruang kelas.
D.
Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan
media pada setiap kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan prinsip pokok, di
mana diharapkan media yang digunakan dapat mengarahkan siswa dan memudahkannya
dalam memahami materi pelajaran. Dengan kata lain, media yang digunakan harus
dipandang dari sudut kebutuhan siswa bukan kepentingan guru saja.
Menurut Sanjaya (2010) ada sejumlah prinsip pokok yang
harus diperhatikan dalam penggunaan media, yaitu;
1.
Media yang akan digunakan oleh guru harus
sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran,
2.
Media yang digunakan harus sesuai dengan
materi pembelajaran,
3.
Media pembelajaran harus sesuai dengan
minat, kebutuhan, dan kondisi siswa,
4.
Media yang digunakan harus memperhatikan
efektivitas dan efisien,
5.
Media yang digunakan harus sesuai dengan
kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
Riana (2010:5) mengatakan ada tiga tahap utama, yaitu:
a.
Define yaitu fase perumusan tujuan, rancangan media apa yang akan
dikembangkan.
b.
Develope yaitu fase pengembangan sesuai dengan fase pertama
dan
c.
Evaluasi yaitu fase terakhir untuk menilai media yang sudah
dikembangkan.
Dengan
demikian, perancang media seyogyanya memperhatikan tiga tahap utama sebelum digunakan untuk pencapaian
tujuan pembelajaran dalam interaksi dengan siswa, yaitu:
1. Define (pembatasan),
dalam fase ini menyangkut rumusan tujuan, rancangan media apa yang akan
dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam perancangan media yang menyangkut:
bahan, materi, dana, serta aspek perancangan lainnya.
2. Develop (pengembangan),
dalam fase ini sudah dimulai proses pembuatan media yang akan dikembangkan,
sesuai dengan fase pertama.
3. Evaluation (evaluasi),
yaitu fase terakhir untuk menilai media yang sudah dikembangka/dibuat, setelah
melalui tahap uji coba, revisi, kajian dengan pihak lain. Untuk kemudian
direproduksi media dalam bentuk lain.
Kriteria
yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
Contoh instrumen media pembelajaran di Sekolah;
No. |
Kategori |
Jenis |
Penggunaan |
Ketersediaan |
1. |
Audio |
radio |
Pembelajaran bahasa Indonesia |
Ada |
2. |
Visual |
gambar, foto, |
Setiap mata pelajaran |
Ada |
3. |
Audio-visual |
televisi |
Pembelajaran bahasa dan sains |
Ada |
4. |
dll. |
3. Kesimpulan
Media
memiliki peran penting dalam suatu proses pembelajaran, di
mana secara umum media bercirikan tiga unsur pokok, yaitu: auditif, visual, dan
gerak, sehingga dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
a.
Media memiliki peran sebagai alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b.
Penggunaan media pengajaran bukan merupakan
bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.
c.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan
media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi
yang ingin dicapai.
d.
Diharapkan media yang digunakan dapat
mengarahkan siswa dan memudahkan dalam memahami materi pelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Djamarah, Saiful Bahri. dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobri Sutikno. 2009. Strategi Belajar
Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: P.T
Refika Aditama
Komentar
Posting Komentar